Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta agar penanganan bencana dimasukkan ke kurikulum pendidikan. Dia lantas menyinggung kejadian Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang ditertawakan karena bersembunyi di bawah meja saat terjadi gempa di Cianjur.
Hal itu disampaikan Tito dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2023 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Arena JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023). Tito awalnya berbicara mengenai standar pelayanan minimal dalam penanggulangan bencana.
“Standar bencana sudah menjadi standar pelayanan minimal, menjadi pelayanan dasar itu yang wajib dikerjakan daerah. Ada tiga menurut BNPB yang harus dikerjakan daerah, satu adalah pelayanan informasi rawan bencana ini termasuk di antaranya memasukkan kurikulum penanganan bencana ke dalam pendidikan,” kata Tito.
Tito mengatakan, jika kurikulum penanganan bencana dimasukkan ke dalam pendidikan, akan memudahkan masyarakat mengetahui hal-hal yang dapat dilakukan saat terjadi bencana. Dia kemudian menyinggung momen yang menertawakan Kepala BMKG.
“Kalau itu sudah masuk kurikulum, maaf teman-teman kepala daerah dan BPBD diajarkan bagaimana tata cara penanganan bencana, kemudian termasuk bagaimana bila terjadi peristiwa bencana,” ujarnya.
“Jadi nggak perlu lagi ada istilah ketawa kalau Kepala BMKG, ini ibu mantan rektor itu, begitu terjadi gempa lagi RDP (rapat dengar pendapat), masuk ke dalam kolong. Ya memang pelajarannya begitu. Di Jepang semua begitu, anak-anaknya nggak perlu diketawain, itu yang benar. Yang nggak turun ke bawah meja, dia yang salah,” imbuh Tito.
Momen Kepala BMKG Ditertawakan
Beberapa waktu lalu, Dwikorita Karnawati ditertawakan oleh Wakil Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw lantaran bersembunyi di bawah meja saat getaran gempa Cianjur terasa di Jakarta. Momen itu terjadi ketika Roberth Rouw sedang membuka rapat selaku pimpinan rapat. Roberth Rouw menyadari guncangan gempa tersebut.
“Ketiga, BNPB atau Basarnas memerlukan peningkatan SDM dan perlengkapan peralatan Basarnas. Gempa,” kata Roberth di ruangan rapat Komisi V DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Suasana di ruangan rapat mendadak riuh. Roberth tampak tetap santai di meja pimpinan.
Roberth terdengar tertawa. Kemudian dia berkelakar.
“Ini BMKG bikin gempa ini, ha-ha-ha…,” kelakar Roberth.
Tak lama terdengar suara perempuan berbicara menggunakan mikrofon. Perempuan itu mengimbau orang yang merasakan gempa langsung berlindung di bawah meja.
“Mohon maaf, kalau ada gempa, bersembunyi di bawah meja,” katanya.
Roberth tampak masih tertawa. Dia lalu merespons suara perempuan itu. Dia meminta para peserta rapat di ruangan mengikuti arahan tersebut. Roberth menyebut arahan itu berasal dari Kepala BMKG.
“Ini lihat ini. Harus ikut Kepala BMKG. Kepala Basarnas belum ikut, BMKG udah langsung masuk meja,” ujar Roberth.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-6597001/mendagri-ingatkan-pendidikan-bencana-singgung-momen-kepala-bmkg-ditertawakan