Saumlaki – Maluku – Stunting merupakan masalah gizi kronis yang terjadi akibat kurangnya asupan gizi yang mencukupi selama masa pertumbuhan anak, menjadi salah satu tantangan serius yang dihadapi oleh pemerintah desa Matakus.
Stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif anak, serta menghambat potensi generasi muda untuk mencapai prestasi optimal di masa depan. Upaya bersama untuk mengatasi masalah ini menjadi suatu keharusan oleh pemerintah desa Matakus Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar Maluku
Kepala desa Matakus ” Fredi Turalely “
Kepala Desa Matakus “Fredy Turalely” kepada wartawan Teropong Indonesia di kantor Dinas PMD KKT,Jumat 12/04/2024, menjelaskan persoalan angka stunting yang terjadi di desa Matakus pada tahun 2023 berjumlah dua puluh dua ( 22 ) anak berdasarkan data dari pihak Puskesmas Saumlaki, kami Pemerintah Desa Matakus telah
melakukan tindakan penanganan secara serius dan terukur, dengan menganggarkan aggaran stunting pada batang tubuh APBDesa tahun 2023 dengan besaran Rp.40.195.000 ( Empat Puluh Juta Seratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah ), untuk mengatasi angka stunting tersebut, kami memberikan pelayanan makan nutrisi selama sembilan puluh hari kepada anak anak ditambah lagi pelayanan pemberian makan dilakukan pada pagi siang dan malam,setelah sembilan puluh hari selesai maka angka stunting berkurang di Matakus mencapai zero (nol). Hal tersebut berdasarkan laporan petugas gisi Pustu Matakus, sehingga kami menyampaikannya ke meja tim evaluasi Ranperdes, ketika diminta penjelasan senin 8 April 2024 lalu. Namun yang mengecewakan bagi kami Pemdes adalah dikonfirmasi oleh petugas gisi Puskesmas Saumlaki bahwa angka stunting di desa Matakus masih berjumlah sebelas ( 11 ) orang untuk tahun 2024, dan ini sangat membuat saya kecewa karena data stunting di desa saya menjadi bola liar, sehingga kami minta penjelasan lebih rinci dan detail dari pihak berwenang terutama Dinas Kesehatan, terkait data stunting dimaksud termasuk nama dan alamat anak anak yang dimaksud. Jadi membuat kami bingung, mana yang benar laporan kepala Pustu desa Matakus atau Petugas Gisi Puskesmas Saumlaki, tegasnya. Masih “Turalely” jika laporan angka stunting didesa saya ( Matakus ) seperti bola liar yang tidak dapat ditangkap, menimbulkan masalah dalam penganggaran 2024, kami Pemdes dan BPD Matakus meminta keseriusan pihak Puskesmas Saumlaki dalam melakukan pendataan yang benar terhadap angka stunting yang ada, jangan hanya bilang saja, harus ada data valid sehingga kami merasa seolah – olah ini ada permainan data lalu mengorbankan kami, dan kami dinilai tidak serius menangani masalah dimaksud padahal datanya yang tidak valid, kesal Turalely.
Evaluasi Ranperdes APBDesa TA. 2024 desa Matakus. Pada senin 8 April 2024.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi kepada pihak Puskesmas Saumlaki maupun Dinas Kesehatan KKT.
**DO**