Kepulauan Tanimbar Maluku. – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, selenggarakan festival ” Gerakan Seniman Masuk Sekolah” atau disingkat GSMS.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Natar Kaumpu Saumlaki, pada Jumat 13/12/2024.
Kegiatan yang diikuti 600 ratusan peserta berasal 23 sekolah yang berada di Empat Kecamatan, diantara Kecamatan Kormomolin, Kecamatan Wertamrian, Kecamatan Wermaktian dan Kecamatan Tanimbar Selatan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan KKT ” Damianus Lelyemin” ketika di temui wartawan media ini disela sela kegiatan, mengatakan bahwa acara ini adalah salah satu cara menjaga warisan budaya leluhur dengan Gerakan Seniman Sekolah ( GSMS ), dengan melibatkan siswa siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama pada 23 sekolah yang berada di empat Kecamatan. Dan hasilnya hari ini yang hadir cukup banyak untuk mengikuti festival ini, jelasnya.
Lanjut dia, adapun agenda kegiatan yang ditampilkan adalah seni musik, seni tari, ukiran, tenunan, seperti yang ada saat ini di ruang festival. “Lelyemin”juga menambahkan bahwa kegiatan festival GSMS adalah program Kementrian Pendidikan Republik Indonesia, khususnya Dirjen Kebudayaan dan untuk Maluku, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dipercaya untuk selenggarakan event ini, dan ini adalah yang kelima kalinya, karena setiap kali penyelenggaraan kita Tanimbar dinilai sukses, tegasnya dengan wajah sumringah.
“Dolfi Odefali” salah satu seniman tari SMP Negeri desa Persiapan Waisawak ketika diminta tanggapan terkait festival tersebut, mengatakan bahwa ini sangat positif untuk pengembangan bakat anak anak, dan ini kita sangat mengapresiasi usaha dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Tanimbar, sehingga anak anak memiliki kesempatan untuk mengekpresikan diri mereka lewat seni tari, dan mereka bangga sekaligus kepercayaan diri mereka lebih meningkat.
Senada dengan ” Dolfi ” salah satu seniman ukir ” Oce Sainyakit ” ketika dimintai tanggapannya terkait festival GSMS ini, mengatakan bahwa ini sangat baik, karena menjadi salah satu wadah untuk mengekplorasi bakat anak anak Tanimbar dalam hal ukiran, diberi kesempatan untuk pameran hasil karya anak anak, dan ini menambah percaya diri mereka, ucapnya. Sainyakit berharap agar selain kegiatan semacam ini kami sebagai seniman ukir membutuhkan bantuan dari Pemerintah Daerah berupa alat alat modern untuk meningkatkan kualitas ukiran, karena selama ini kita masih manual, sementara daerah lain sudah lebih modern dalam proses membuat ukirannya, sehingga kita yang masih manual tetap kalah saing, keluhnya.
Selain itu , salah satu pendamping untuk tenun ” Mariana Sunlety” ketika ditemui pada festival tersebut mengatakan bahwa acara ini sangat bagus untuk memotivasi anak anak mencintai budaya Tanimbar, karena dengan ini mereka tambah semangat, namun memang kedepan kita berharap kepada Pemerintah Daerah Tanimbar untuk pengadaan alat alat peraga tenun disekolah sekolah agar dalam proses pendampingan memudahkan dan lebih banyak yang terlibat, harapnya.
Para seniman maupun pendamping berharap agar festival semacam ini dapat dilakukan di tingkat Kecamatan, dengan harapan pimpinan daerah menjadikan ini sebagai agenda tetap dalam perencanaan tahunan, sehingga berkesinambungan proses pewarisan budayanya baik itu tarian Tanimbar, ukiran Tanimbar, tenunan Tanimbar, musik Tanimbar maupun bahasa Tanimbar.
*** d434n ***